Loa Janan, 8 April 2025 – Sebuah langkah besar dalam kemandirian pangan dan penguatan ekonomi lokal berhasil diwujudkan oleh Yayasan Pendidikan Purwajaya yang sukses melaksanakan panen perdana ikan nila di Dusun Bangun Sari RT 07, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan.
Panen ini merupakan hasil dari program bantuan budidaya perikanan kolam bioflok dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada tahun 2024. Kehadiran teknologi bioflok menjadi simbol komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mendorong inovasi pertanian dan perikanan berkelanjutan.
🌱 Teknologi Bioflok: Solusi Modern Budidaya Ikan
Bioflok merupakan metode budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah limbah organik menjadi pakan alami bagi ikan. Sistem ini memungkinkan budidaya dengan padat tebar tinggi, penggunaan air yang efisien, serta minim limbah.
Dalam pelaksanaannya, Yayasan Pendidikan Purwajaya telah menjalankan metode ini sesuai standar budidaya yang baik (CBIB), mulai dari pemilihan benih berkualitas, manajemen air, hingga pemberian pakan secara efisien. Hasilnya, tingkat kelangsungan hidup ikan nila mencapai lebih dari 90%, dengan bobot ikan yang seragam dan siap konsumsi.

🎯 Manfaat Langsung bagi Masyarakat
Budidaya ikan nila berbasis bioflok ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat di Desa Purwajaya:
- Peningkatan ketersediaan pangan lokal
- Pembukaan peluang usaha baru di sektor perikanan
- Peningkatan keterampilan masyarakat dalam budidaya modern
- Mendukung ekonomi desa secara berkelanjutan
Melalui sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, Desa Purwajaya kini memiliki potensi menjadi pusat edukasi dan percontohan budidaya ikan bioflok di Kecamatan Loa Janan.

🤝 Apresiasi dan Harapan ke Depan
Pemerintah Desa Purwajaya, bersama unsur masyarakat, memberikan apresiasi tinggi atas bantuan dan pendampingan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Panen perdana ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang harapan besar akan ketahanan pangan dan ekonomi yang lebih baik.
Yayasan Pendidikan Purwajaya berencana untuk mengembangkan skala budidaya, melakukan pelatihan ke masyarakat sekitar, hingga mengolah hasil panen menjadi produk turunan seperti ikan nila fillet, abon, atau bakso ikan.
“Kami berharap dukungan dari berbagai pihak terus berlanjut, dan Desa Purwajaya bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam pemanfaatan teknologi tepat guna di sektor perikanan,” ujar perwakilan Yayasan saat kegiatan panen.