Lomba Bedug Sahur yang diadakan di Masjid Al-Hidayah ini menampilkan berbagai tim dari desa-desa se-Kecamatan Loa Janan. Setiap tim hadir dengan semangat dan kreativitas tinggi, membawa bedug dengan desain unik serta pakaian seragam yang mencerminkan identitas masing-masing kelompok.
Sejak sore hari, para peserta sudah mulai berdatangan dan mempersiapkan perlengkapan mereka. Ada yang membawa bedug dengan ornamen khas, ada juga yang menambahkan unsur seni tradisional dalam penampilan mereka. Saat malam tiba, suasana semakin meriah dengan gema suara bedug yang menggema di seluruh area Masjid Al-Hidayah.
Setiap tim diberikan kesempatan untuk menunjukkan keterampilan mereka dalam memainkan bedug sahur, mengkombinasikan tabuhan yang harmonis dengan yel-yel semangat khas Ramadhan. Penampilan mereka dinilai oleh juri berdasarkan beberapa kriteria, seperti:
✅ Kreativitas Tabuhan – Inovasi dalam pola tabuhan bedug yang unik dan menarik.
✅ Kekompakan Tim – Koordinasi antara anggota tim dalam menampilkan atraksi.
✅ Kostum dan Aksesoris – Keserasian busana dan hiasan bedug sebagai daya tarik visual.
✅ Semangat dan Ekspresi – Antusiasme dan semangat dalam membangunkan sahur dengan bedug.

Para juri yang terdiri dari tokoh masyarakat dan ulama setempat tampak antusias menyaksikan setiap penampilan peserta. Sorak-sorai warga yang hadir menambah semaraknya suasana, menjadikan acara ini sebagai hiburan sekaligus sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi Islam.
Kemeriahan Festival Ramadhan 1446 H di Masjid Al-Hidayah
Selain Lomba Bedug Sahur, Festival Ramadhan di Masjid Al-Hidayah juga menghadirkan berbagai kegiatan religius dan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan masyarakat dalam menyambut bulan suci.
Kepala Desa Purwajaya dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan masyarakat yang telah mendukung acara ini.
“Lomba Bedug Sahur ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari upaya kita dalam menjaga tradisi Islami dan mempererat silaturahmi antarwarga di Kecamatan Loa Janan. Festival Ramadhan ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang untuk memperkuat nilai-nilai Islam di tengah masyarakat,” ujarnya.