Loa Janan, 2025 – Desa Batuah turut melaksanakan Gerakan Etam Mengaji (GEMA) sebagai bagian dari implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Etam Mengaji. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (Maret 2025) di Kantor Desa Batuah, mengikuti instruksi dari Kecamatan Loa Janan yang mengajak seluruh desa di wilayahnya untuk turut serta dalam program ini.
GEMA: Wujud Nyata Penguatan Keagamaan di Masyarakat
Gerakan Etam Mengaji (GEMA) merupakan program tahunan yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara guna mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam membaca dan memahami Al-Qur’an.
Pemerintah Desa Batuah menggelar kegiatan ini di Kantor Desa Batuah, dengan diikuti oleh perangkat desa. Kegiatan berlangsung dengan penuh khidmat dan antusias, di mana peserta membaca Al-Qur’an bersama dalam suasana yang penuh keberkahan.

Kepala Desa Batuah dalam sambutannya menyampaikan bahwa GEMA bukan hanya sekadar program seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual bagi seluruh masyarakat.
“Kami ingin menjadikan GEMA sebagai bagian dari budaya masyarakat di Desa Batuah, di mana membaca dan memahami Al-Qur’an menjadi aktivitas yang dilakukan secara rutin, tidak hanya saat Ramadan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Meningkatkan Kesadaran Keagamaan dan Kebersamaan
Dengan adanya kegiatan ini, Pemerintah Desa Batuah berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca Al-Qur’an serta mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Selain itu, Pemerintah Kecamatan Loa Janan juga telah menginstruksikan seluruh desa untuk menggelar GEMA secara rutin sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat yang religius dan berakhlak mulia.
Harapan untuk Keberlanjutan GEMA
Melalui kegiatan ini, diharapkan GEMA dapat terus menjadi tradisi baik yang dilaksanakan secara berkala. Pemerintah Desa Batuah juga mengajak masyarakat untuk menjadikan membaca Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam kegiatan formal, tetapi juga dalam lingkup keluarga dan komunitas.
Dengan semakin banyaknya desa yang ikut serta dalam Gerakan Etam Mengaji, maka tujuan menciptakan generasi Qur’ani yang cinta Al-Qur’an di Kutai Kartanegara semakin dapat terwujud.
